Gejala HIV Pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat!

Gejala HIV Pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat!

HIV merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menyerang pria maupun wanita. Namun gejala HIV pada wanita dan pria tidak selalu sama. HIV pada wanita tidak hanya dapat menular ke pasangan seksualnya, tetapi juga dapat menyerang janin dalam kandungan hingga bayi yang sedang disusuinya.

Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui gejala HIV pada wanita agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat. Pasalnya, apabila terdeteksi dari dini, risiko penularannya pun akan semakin kecil.

Mengenal HIV (Human Immunodeficiency Virus)

HIV atau Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan salah satu jenis virus yang menyerang sistem kekebalan manusia. Virus ini akan melemahkan sistem pertahanan tubuh sehingga rentan terkena bakteri lainnya.

HIV dapat menular melalui sperma, darah, atau cairan vagina. Selain itu, penyakit ini juga bisa menular melalui air susu ibu pada bayi yang disusuinya. Sedangkan proses penularannya bisa dari hubungan intim atau menggunakan jarum suntik yang sama dengan pengidap HIV.

Gejala HIV pada Wanita yang Patut Diwaspadai

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa gejala HIV pada wanita akan berbeda dengan gejala yang dialami pria. Penting bagi para wanita untuk mengetahui gejala penyakit menular ini. ada beberapa gejala yang dapat dikenali sebelum terlambat. Simak ulasannya berikut ini:

  1. Stadium satu (Infeksi akut)

Gejala yang muncul pada stadium satu umumnya akan terlihat setelah dua hingga empat minggu setelah tubuh terinfeksi virus. Gejala yang ditimbulkan menyerupai flu. Namun, pada beberapa kasus gejala ini tampak seperti flu ringan sehingga tidak disadari. Berikut gejala yang terjadi pada stadium satu:

  • Munculnya flu

Gejala awal ini sering tidak disadari oleh wanita karena hanya dianggap sebagai flu biasa dan tidak berbahaya. Flu akan muncul setelah dua hingga empat minggu tertular virus. Hal ini menjadi bentuk tubuh merespons adanya virus.

  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Gejala selanjutnya adalah terjadinya pembengkakan pada kelenjar betah bening. Biasanya muncul di area leher, belakang kepala, selangkangan, ketiak yang berlangsung selama beberapa bulan.

  • Munculnya sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan menjadi gejala selanjutnya bahwa telah terinfeksi HVI stadium awal. Rasa sakit pada tenggorokan bisa muncul selama berbulan-bulan.

  • Munculnya sariawan

Sariawan akibat virus HIV akan muncul di lidah, langit-langit mulut, hingga bibir. Bisa juga sariawan dalam bentuk borok merah pada bibir dan pipi.

  • Timbulnya keringat malam

Kebanyakan penderita HIV akan mengalami keringat malam pada bulan pertama setelah tertular virus ini. Biasanya terjadi bersamaan dengan demam sebagai bentuk respons tubuh melawan virus.

  • Munculnya nyeri otot

Gejala ini muncul dibarengi dengan sakit kepala dan rasa lemas hingga kekurangan energi dalam tubuh. Oto terasa sakit atau nyeri yang mengakibatkan kegiatan sehari-hari menjadi terganggu.

  1. Stadium dua (Infeksi kronis)

Infeksi kronis yang terjadi pada stadium dua merupakan kondisi saat virus dalam jumlah rendah dalam tubuh. Bahkan pada beberapa orang tidak menimbulkan gejala sama sekali. Kondisi ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun.

Gejala yang muncul pada stadium dua ini berupa batuk, rasa lelah, penurunan berat badan, diare, hingga demam tinggi. 

  1. Stadium tiga (AIDS)

Stadium tiga merupakan stadium terberat setelah tubuh tertular virus HIV. Sistem imun benar-benar telah dilemahkan. Sehingga tubuh akan kesulitan untuk menangkal datangnya penyakit. Kenali gejala stadium tiga sebelum benar-benar terlambat.

  • AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)     

AIDS menjadi tanda bahwa tubuh benar-benar telah lemah dan kehilangan kemampuan menangkal virus-virus lainnya. sehingga tubuh rentan mengalami infeksi atau penyakit lain. tubuh bisa terkena infeksi ragi, paru-paru, tuberkulosis, hingga kandidiasis oral maupun vagina.

  • Terjadinya perubahan siklus menstruasi

Wanita pengidap HIV akan mengalami perubahan siklus menstruasi. Perubahan ini bisa terjadi dalam tahap lebih ringan atau lebih berat. Parahnya pada sebagian wanita bahkan tidak bisa mengalami menstruasi.

  • Munculnya penyakit radang panggul

Penyakit radang panggul adalah gejala HIV yang tidak bisa disepelekan. Pasalnya penyakit radang panggul ini muncul bersamaan dengan infeksi pada rahim, saluran tuba, hingga ovarium.

Selain itu, wanita yang mengidap HIV juga mengalami keputihan yang tidak normal, infeksi jamur vagina, muncul rasa sakit saat berhubungan seksual, sakit saat buang air kecil, hingga munculnya sensasi terbakar dan nyeri di vagina.

Itulah gejala HIV pada wanita yang patut di waspadai. Kenali gejala HIV sedini mungkin agar bisa mendapatkan penanganan medis yang tepat. Kenali perubahan yang terjadi pada tubuh, walau sekecil apa pun itu.

Leave a Reply